October 12, 2012

"Go Green" They Say (Polusi Udara)

Sebelumnya gue pernah membahas tentang "sampah" yang merajalela di negara ini, terutama di Jakarta yang memiliki penduduk lebih banyak dibanding daerah-daerah lain di Indonesia.

Kali ini gue mau membahas tentang polusi udara atau pencemaran udara.
Seperti yang kita ketahui ozon sudah mulai menipis karena polusi udara. Itu adalah salah satu dari penyebab global warming yang terjadi di bumi ini. Nah, polusi udara sendiri terjadi karena asap-asap kendaraan yang dikeluarkan selain penggunaan pengharum ruangan yang berlebihan, dan asap rokok.

Kita mulai dari kendaraan dulu.

Akhir-akhir ini kendaraan umum dan pribadi menjadi salah satu kebutuhan masyarakat untuk bepergian. Entah untuk rekreasi, ke kantor, ke kampus, buat mudik dan lain-lain. Dari tahun ke tahun, jumlah pengendara semakin bertambah, ditambah kualitas dari kendaraan itu sendiri yang semakin canggih. Salah satu kendaraan yang paling banyak digunakan adalah motor dan mobil pribadi-bukan angkutan umum.
Setiap hari selama 24 jam, motor-motor dan mobil-mobil berlalu lalang, ditambah kopaja dan metromini yang asapnya bisa ngebul kalau udah ngeden-diinjek pedal gasnya maksudnya. Setiap hari selama 24 jam, di negeri tercinta kita ini, khususnya di Jakarta yang penduduknya paling banyak.

Bukan oksigen lagi yang kita hirup, tapi gas karbondioksida dan gas-gas lain yang dapat merusak ozon bahkan merusak kesehatan kita. Bahaya. Kalau setiap hari yang dihirup adalah gas-gas beracun seperti itu, bisa mati lebih cepat. Kenapa? Ngerusak paru-paru. Belum lagi yang punya penyakit asma akut atau penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan paru-paru. Memang sih, ada obatnya atau pake masker. Tapi bagi gue itu semua ngga cukup. Mau lo minum obat 3 kali sehari, atau setiap saat, tapi kalo yang lo hirup setiap hari gas-gas yang dikeluarin dari "perut" kendaraan mah sama aja boong! Pake masker juga, belum menjamin lo tercegah dari asep-asep "nakal" itu.

Untuk kesehatan aja itu udah bahaya banget loh asap-asap kendaraan itu. Belum lagi buat lapisan ozon bumi kita. Kalau ozon makin menipis, makin berbahaya juga buat kehidupan di permukaan bumi. Bisa-bisa musnah duluan. Kenapa? Kita tau kan, bumi ini dilindungi oleh para ozon dari "serangan-serangan" benda asing dari luar angkasa. Ketika benda itu mengarah ke bumi, begitu mereka melewati lapisan ozon, benda itu akan hancur lebur duluan menjadi partikel-partikel yang kecil sebelum menabrak kita. Maksudnya bumi kita. Jika lubang pada ozon semakin besar karena gas-gas dari bumi, ngga menutup kemungkinan benda-benda asing dari luar bumi bisa melewati lapisan ozon dengan cepat. Ditambah, gaya gravitasi di bumi ini sangat besar, makin cepet kali yah benda-benda asing itu menabrak bumi. Contohnya yang pernah kita lihat di berita beberapa tahun yang lalu. Gue lupa di daerah mana, pokoknya isi beritanya itu sebuah daerah kejatuhan benda asing. Semacam komet atau meteor kecil-kalo gue salah, mohon diralat yah- Itu baru yang small size loh. Gimana yang large sizenya? Atau mungkin ada yang ukuran extra large nya??

Ya intinya, semenjak masalah polusi ini, banyak iklan-iklan dan pemerintah mengajak kita untuk lagi-lagi mencintai lingkungan. Yaitu dengan cara, kembali ke kendaraan umum atau bersepeda. Selain menanam seribu pohon di daerah yang kurang penghijauannya. Ide yang bagus, pak! Tapi apakah ajakan itu berhasil dilakukan oleh masyarakatnya? Yah, bisa kita lihat sendiri sih sebenernya. Hanya beberapa masyarakat saja yang mau kembali ke kendaraan umum ataupun bersepeda. 

Padahal ajakan itu manfaatnya banyak loh. Dengan menggunakan kendaraan umum, kita jadi lebih santai-bukan untuk urusan waktu yah- santai dalam arti, kita ngga perlu capek-capek nyelip sana nyelip sini, banting kanan banting kiri, tarik gas tarik rem. Kita cuma duduk diem sambil baca buku, kalau lo emang demen baca buku. Lagipula ngga mungkin juga kan nyetir mobil atau motor sambil baca buku. Yah, emang ada enak dan ngga enaknya naik kendaraan umum. Ngga enak karena keamanannya yang kurang. Seringkali terjadi tindakan kriminal di terminal atau bahkan di dalam kendaraan umum itu sendiri. Itu salah satu penyebab kenapa masih ada beberapa orang yang masih enggan untuk naik kendaraan umum. Gue juga sih, termasuk orang yang takut kalau naik kendaraan umum sendirian. Tapi kalau rasa takutnya kita manjain, yaa kita jadi anti-kendaraan umum dong?

Selain itu kendala dari menggunakan kendaraan umum, mungkin waktu kali yah? Di saat kita lagi ngejar waktu biar ngga telat ke kantor, sekolah atau kampus, eh, si tukang angkotnya ngetem dulu sampe penumpangnya penuh. Ya, itu sih sebenernya untung-untungan. Kalau lo dateng pas penumpangnya udah penuh, bisa langsung jalan, tapi kalo angkot masih sepi cuma 1 atau 2 orang, yaa mau ngga mau lo menunggu atau ngga naek ojek biar cepet. Ojek juga termasuk kendaraan umum loh ya. Kecuali kalau yang bawa motor itu babeh atau emak atau abang lo atau nebeng sama temen lo. Itu beda lagi.

Kendaraan umum itu ada banyak kok. Ada angkot, bus patas ac, metromini atau kopaja-setau gue, metromini atau kopaja udah gak boleh dipake karena asap knalpotnya yang luar biasa kotor dan bau- terus ada kereta, transjakarta, taksi-kalau duit lo banyak- ada ojek, becak yang "agak" murah. Terus apa gunanya kendaraan umum itu sendiri kalo ngga digunakan sama masyarakatnya? Lama-lama jadi pajangan di jalanan aja itu sih.

Oke, mungkin ini jauh dari topik kita. Polusi Udara. Tapi coba deh kita bayangin, jangan dipikirin dulu deh. Dibayangin aja dulu. Kalau warga di kota Jakarta dan sekitar khususnya, mau memanfaatkan kendaraan umum untuk sekedar ke kantor atau sekolah atau kampus, pasti jalanan di Jakarta ngga akan sepadat sekarang dan pasti jauh dari polusi udara. Ini untuk yang di Jakarta dan sekitarnya. Kalau yang kantornya diluar Jakarta, it's okay lah pake kendaraan pribadi, tapi coba sekali-kali naik bus atau kereta. Naik kendaraan umum itu asik kok sebenernya. Selama lo ngga mikirin yang buruk-buruknya aja.

Selanjutnya sepeda.
Nah, ini juga sebenernya salah satu cara yang efektif selain terbebas dari polusi udara, terbebas dari macet, dengan bersepeda secara ngga langsung kita juga berolahraga. Naik sepeda ke kantor atau ke sekolah atau ke kampus misalnya, berapa kilogram lemak yang terbakar saat lo mengayuh sepeda? Capek sih, tapi itu salah satu cara untuk memulihkan kembali oksigen di udara yang tercemar karena asap-asap kendaraan.

Di Bekasi, gue udah melihat jalur khusus pengguna sepeda. Gue belum lihat aja yang di Jakarta. Mungkin sudah dibuat jalur untuk pengguna sepeda.

Gue sendiri belum pernah nyoba mengayuh sepeda dari rumah sampai kampus. Tapi sekedar bersepeda di area komplek rumah sih pernah *ketawa licik*. Kenapa? Daripada bersepeda, gue lebih memilih menggunakan kendaraan umum. Badan gue udah kerempeng, makin kerempeng ntar. Bukan lemak yang dibakar, tapi daging gue mungkin yang dibakar-ngga juga sih sebenernya-. Karena gue udah enak aja naik angkot. Tanpa memikirkan keamanannya.

Kalo emang capek mengayuh sepeda, ya dicoba aja memanfaatkan kendaraan umum di luar sana.
Kalo masih takut, ya minta dianterin aja sama babeh, emak, abang, adek, ncang atau ncing lo di rumah.
Kalo ngga ada yang bisa nganterin, nebeng aja sama temen lo yang bawa motor atau mobil.
Kalo ngga punya temen, yaudah ngekost aja di deket kantor atau kampus lo.
Kalo ngga diijinin ngekost sama orang tua lo, bilang, gue yang nyuruh! *siapa gue?*

Inti dari tulisan ini sebenernya, gue mau ngajak kalian untuk kembali ke kendaraan umum. Merakyat dikit gapapa dong? Artis-artis yang di luar negeri aja, gue ambil contohnya Jepang, banyak tuh yang berkeliaran di luar sana, di kendaraan umum, seperti di kereta. Ngga hanya artis, tapi masyarakat Jepang sendiri lebih memilih menggunakan kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi mereka. Paling mereka pake kalo emang mau liburan sekeluarga. Itu juga jarang. *berdasarkan cerita dan penelitian dari dosen-dosen gue*

Jadi, ngga ada salahnya kok kita coba, selama kita punya niat dan tujuan untuk mencintai lingkungan, kenapa ngga? Ya kan :)

Bukannya mau sok tau sih, tapi tulisan ini sesuai dengan apa yang gue rasain akhir-akhir ini. Apa salahnya sih berbagi pendapat? Mungkin diantara kalian ada juga yang merasakan hal yang sama dengan gue soal polusi udara di sekitar kita.

-Saran, kritik dan ralat amat sangat dibutuhkan dalam penulisan ini, terimakasih :) -



Sekian.

Salam AMATEUR!

No comments:

Post a Comment